Wednesday, 30 Mar 2016 - 14:20:00
foto: istimewa
CIKANEWS/kehutanan - Perum Perhutani pada tahun 2016 ini akan mendirikan anak usaha di segmen mebel guna memenuhi kebutuhan furnitur dalam negri dan ekspor. Kesiapan tersebut sejalan dengan kapasitas, kualitas dan sumber bahan baku kayu yang dimiliki Perhutani, sehingga sangat memungkinkan untuk dapat memproduksi produk bernilai tinggi.
“Perhutani jangan hanya menjadi menjadi tukang saja, sudah saatnya menjadi ‘pengusaha’ atau ‘pebisnis’ di industri kayu, sehingga dapat menjadi seperti IKEA,” ujar Mustoha Iskandar selaku Direktur Utama Perhutani usai acara Peringatan HUT ke-55 Perhutani di di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, Selasa 29/3.
Seperti diketahui IKEA adalah perusahaan raksasa furnitur asal Swedia. Pada Oktober 2014 perusahaan tersebut membuka gerai pertama di Indonesia atau merupakan cabang ke 364 dari 46 Negara di dunia.
Mustoha menjelaskan, IKEA tidak memiliki hutan sebagai pemasok bahan baku dan tidak punya pabrik, hanya memiliki gerai serta branding saja. Namun, merek IKEA sangat kuat sehingga produk furniturnya bisa bernilai sangat tinggi.
Saat ini Perhutani menghasilkan ragam jenis kayu, seperti jati, pinus, mahoni, damar, akasia, sengon, jabon hingga rotan dan bambu. Mustoha menambahkan, maka dari itu Perhutani sedang berbenah dengan menggandeng mitra seperti pemodal, disainer furniture, dari pengrajin higga asosiasi seperti Asmindo (Asosiasi Industri Permebelan & Kerajinan Indonesia).
Pendirian anak usaha tersebut masih dalam persiapan dengan menggandeng perusahaan lokal maupun saing. Kita sedang meminta izin dari pemegang saham. Perhutani akan menjadi pemegang saham mayoritas (51%), sisanya digenggam investor lokal atau asing yang bermain di bidang pemasaran.
“Targetnya harus bisa bersaing dengan IKEA dan perusahaan dalam empat tahun ke depan siap menjadi pemasok mebel terbesar di tanah air dan memenuhi pasar ekspor, ujarnya.
(ARL)