Perhutani Kembangkan Potensi Ekowisata Sumedang
Tuesday, 02 Feb 2016 - 14:53:50
foto: Waduk Jatigede - antarafoto.com
CIKANEWS/kehutanan - Kabupaten Sumedang tidak hanya dikenal akan budaya Sundanya. Kota Tahu ini juga menyimpan destinasi wisata alam yang sayang untuk dilewatkan.
Potensi-potensi wisata alam terus dikembangkan pemerintah daerah setempat, diantaranya Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Sumedang yang akan mengembangkan kawasan hutan di sekitar Waduk Jatigede menjadi objek wisata alam berbasis lingkungan atau ekowisata.
Dalam pengelolaannya, Perhutani akan melibatkan langsung masyarakat setempat yang tergabung dalam Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) binaan Perhutani.
Kawasan hutan di sekitar Waduk Jatigede yang akan dikembangkan menjadi objek wisata, yaitu kawasan wisata alam Puncakdamar di Blok Baros, Desa Pakualam, Kec. Darmaraja dan kawasan hutan di Blok Tanjungduriat, Desa Pajagan, Kecamatan Cisitu. Luas dua kawasan hutan itu sekitar 35 hektare.
Meskipun pengembangan objek wisata alam di Puncakdamar ini masih tahap perencanaan, tapi sudah banyak pengunjung yang datang menikmati keindahan alam Waduk Jatigede.
Beberapa jenis rekreasi yang akan dikembangkan di Puncakdamar dan Blok Tanjungduriat, di antaranya bumi perkemahan, outbond, jalur offroad dan kuliner berbagai menu masakan ikan. Masyarakat LMDH binaan Perhutani pun bisa menjadi pemandu wisata dan menjual berbagai macam kuliner.
Dengan pengembangan objek wisata alam di sekitar Waduk Jatigede, otomatis mengubah fungsi hutan. Dari asalnya hutan produksi, menjadi hutan lindung atau konservasi yang bisa menunjang keberlangsungan dan pemeliharaan Waduk Jatigede. Jika tetap hutan produksi dengan aktivitas penebangan kayu, dikhawatirkan dampaknya akan menimbulkan erosi hingga bisa memicu terjadinya pendangkalan waduk.
Walaupun baru perencanaan, tapi pengunjungnya sudah banyak. Hari-hari biasa, pengunjung yang datang ke Puncakdamar ini 50 sampai 100 orang. Bahkan hari libur Sabtu-Minggu, lebih 100 orang. Jadi, wisata alam di sekitar Jatigede ini sangat menjanjikan sehingga harus segera dikembangkan.
(DNP)