foto: Inilah.com
CIKANEWS/kehutanan - Perum Perhutani telah merampungkan proyek pabrik sagu di Distrik Kais, Sorong Selatan, yang telah dibangun sejak 2013 lalu. Saat mulai beroperasi pada 1 Januari 2015, pabrik ini diresmikan Presiden Joko Widodo. Dengan berdirinya pabrik ini, Presiden Jokowi berharap bisa memberikan dampak positif bagi lingkungan dan perekonomian setempat. Dengan kata lain, masyarakat Kais bisa semakin sejahtera.
Direktur Utama Perum Perhutani Mustoha Iskandar mengatakan, nilai investasi pabrik sagu ini mencapai Rp 150 miliar dan menghasilkan profit yang lumayan besar. "Dari total investasi Rp 150 miliar, pabrik sagu Perum Perhutani ditargetkan akan memberikan kontribusi pendapatan ke perusahaan Rp 100 miliar per tahun," ujar Mustoha pada acara peresmian, Jumat (1/1/2016)
Pabrik sagu ini bisa mengolah 6.000 batang sagu ukuran 1 meter (tual) dan memproduksi 100 ton tepung sagu tiap harinya. Produksi dimulai 1 Januari 2016. Selama 3 bulan pasca produksi, terdapat proses commissioning atau ujicoba. "Tiga bulan selanjutnya akan dilakukan commisioning di pabrik sebelum beroperasi penuh," kata Mustoha.
Selama 1 tahun, proses produksi hanya 50% dari kapasitas terpasang. Produksi maksimal baru dimulai di 2017. Berdasarkan kebutuhan tual sagu di pabrik, setiap keluarga di distrik Kais akan menebang rata-rata dua batang pohon sagu atau 20 tual sagu setiap hari.
Mustoha mengatakan, dalam proyek itu, Perhutani teken kontrak perjanjian dengan PT Barata Indonesia (Persero) dan pengawasan manajemen konstruksinya oleh PT Indah Karya (Persero). Pabrik sagu terbesar di Papua ini mempekerjakan 40 orang di pabrik dan 400 hingga 600 orang di hutan sagu.
Selain itu, masyarakat setempat juga dilibatkan seperti untuk transportasi penyedia bahan bakar minyak, dan semua akses suplai ke pabrik. Mustoha menjamin industri sagu di Papua akan berkembang karena kayanya potensi sagu di sana. Terlebih lagi, masyarakat setempat turut dilibatkan dalam produksi setelah melakukan kerjasama dengan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Busiro di Kais.
(DWP)